Langsung ke konten utama

Mahasiswa sebagai Pohon Kokoh

Mahasiswa seringkali disebut agent of change yakni agen perubahan, yang mana perubahan besar ada pada kemampuan dan kokohnya tangan. Perubahan besar itu tentu perubahan yang diharapkan menuju pada kebaikan dan dapat dirasakan oleh banyak orang, bahkan menjadi barometer dan contoh bagi yang lain. Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah bagaimana perubahan itu bisa dilakukan oleh mahasiswa supaya perubahan itu tidak hanya sebagai opini belaka?
Jawabannya adalah dengan Ibda’ bi nafsi!!! (mulailah dari diri sendiri). Tidak mungkin perubahan baik itu muncul begitu saja tanpa adanya usaha dan proses yang dilakukan untuk mewujudkannya, sehingga apapun yang dilakukan sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki diri, memantaskan diri dan menjadikan diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
            “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini”
            Sabda Rasulullah di atas menunjukkan betapa pentingnya perubahan yang baik dan menjadi motivasi bagi perubahan tersebut. Tuntutan itu jadi wajib kalau kondisi manusia itu sedang dalam masa kritis iman, Islam dan keterampilannya. Tuntutan itu berlaku secara umum, khususnya bagi mahasiswa yang telah memiliki niat untuk berubah menjadi lebih baik. Apalagi mahasiswa merupakan manusia yang dilahirkan dan diberi kesempatan untuk duduk di perguruan tinggi. Tidak hanya belajar, tetapi juga memahami bagaimana keharusannya dalam menghadapi dunia nyata.
Mahasiswa ibarat sebuah pohon yang tumbuh dalam rentang waktu tertentu dan akan berubah menjadi besar dan tinggi. Semakin tinggi pohon itu, maka seharusnya semakin besar akar, batang dan ranting supaya tidak mudah roboh diterjang kencangnya angin dari berbagai penjuru arah.
 Demikian juga mahasiswa, semakin dewasa, maka semakin banyak tuntutan hidup dan ujian dunia nyata yang harus dihadapinya. Kita dapat mulai dari kemampuan mahasiswa dalam menghadapi masalah. Keuangan adalah salah satu hal penting dan senantiasa menjadi momok bagi mahasiswa ketika keuangannya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya, maka mahasiswa harus mampu mengeksplor skill supaya tidak boros, hura-hura dan menggunakan uang sesuai kebutuhan, terutama kewajibannya.
Disisi lain, manusia hidup dalam lingkungan yang beragam dan mungkin berbeda dengan lingkungan keluarganya di rumah, sehingga mahasiswa harus mampu bertahan atau beradaptasi supaya tidak hanyut dalam arus lingkungan yang negatif. Karena mahasiswa akan menjadi individu yang hidup di masyarakat. Sebenarnya, masih banyak lagi problem yang harus dihadapi oleh mahasiswa.
Kunci utama yang membuktikan bahwa mahasiswa mampu bersinergi dengan masyarakat adalah bagaimana ia menjadi problem solving. Sehingga layak untuk menjadi agent of change dan menjadi pohon kokoh dengan kekuatan akar dan batang yang tidak mudah roboh diterpa angin dari manapun. klik di sini

Komentar